Setiap tahun, langit malam di Chiang Mai, Thailand, berubah menjadi lautan cahaya yang memukau saat ribuan lentera kertas beterbangan secara serempak dalam Festival Yi Peng. link alternatif neymar88 Momen ini dikenal luas sebagai salah satu festival paling menakjubkan di dunia, tak hanya karena keindahan visualnya, tetapi juga karena nilai budaya dan spiritual yang mendalam di balik setiap lentera yang diterbangkan.
Asal Usul dan Makna Yi Peng
Yi Peng merupakan festival tradisional masyarakat Lanna, kerajaan kuno di wilayah utara Thailand. Kata “Yi” berarti kedua, dan “Peng” mengacu pada bulan purnama. Festival ini dirayakan pada malam bulan purnama di bulan kedua kalender Lanna, yang biasanya jatuh pada bulan November dalam kalender Masehi.
Penerbangan lentera kertas — yang disebut khom loi — dipercaya membawa doa dan harapan agar nasib buruk pergi dan keberuntungan datang. Lentera yang terbang tinggi melambangkan pelepasan beban hidup dan pencapaian spiritual. Selain itu, festival ini juga bertepatan dengan Loy Krathong, perayaan yang menghormati dewi air dengan melepaskan rakit kecil berhias bunga di sungai.
Ladang Lentera: Puncak Spektakuler Yi Peng
Salah satu momen paling dinanti dari Yi Peng adalah pelepasan massal ribuan lentera di ladang terbuka di pinggiran Chiang Mai. Lokasi-lokasi seperti Mae Jo University sering menjadi tempat utama perayaan besar, dengan pengunjung dari seluruh dunia memadati area untuk menyaksikan dan ikut berpartisipasi.
Ketika seluruh lentera dinyalakan dan terbang bersama dalam gelapnya malam, langit seketika berubah menjadi lautan cahaya kuning keemasan yang bergerak pelan, menciptakan suasana magis dan syahdu. Banyak yang menggambarkan momen ini sebagai pengalaman spiritual yang menyentuh, bukan sekadar tontonan visual.
Persiapan dan Tradisi Masyarakat
Festival Yi Peng tidak hanya tentang menerbangkan lentera. Masyarakat Chiang Mai mempersiapkan berhari-hari sebelumnya dengan menghias kuil, rumah, dan jalanan menggunakan lentera gantung, lilin, dan dekorasi khas Lanna. Ada pula parade budaya, pertunjukan musik dan tari tradisional, serta upacara keagamaan di berbagai kuil.
Pakaian tradisional Lanna dikenakan dengan bangga oleh warga dan pengunjung, menambah nuansa otentik dan historis dari festival ini. Kuil Wat Phra Singh dan Wat Chedi Luang menjadi pusat kegiatan spiritual selama perayaan berlangsung.
Daya Tarik Wisatawan dan Dampaknya
Yi Peng menarik ribuan wisatawan setiap tahun, baik dari dalam maupun luar negeri. Banyak yang datang khusus ke Chiang Mai hanya untuk menyaksikan pelepasan lentera dan ikut merasakan atmosfer damai serta kekaguman kolektif yang mengiringi malam perayaan.
Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas, tantangan pun muncul. Isu sampah, keselamatan udara, dan pelestarian nilai budaya menjadi perhatian penting. Pemerintah daerah dan komunitas lokal kini bekerja sama untuk mengatur pelaksanaan festival dengan lebih berkelanjutan, seperti penggunaan lentera yang ramah lingkungan dan larangan penerbangan dekat bandara.
Kesimpulan
Festival Yi Peng di Chiang Mai bukan sekadar atraksi wisata, melainkan perayaan budaya, spiritualitas, dan harapan. Ribuan lentera yang menyala dan terbang ke langit gelap bukan hanya menciptakan pemandangan yang luar biasa indah, tapi juga merefleksikan kerinduan manusia akan pelepasan, pengampunan, dan permohonan akan masa depan yang lebih baik. Di antara cahaya yang melayang, terukir kisah kolektif umat manusia tentang harapan, keindahan, dan koneksi dengan alam semesta.
Leave a Reply